Terungkap! Motif Pembunuhan Wanita Hamil di Hotel Palembang, Pelaku Marah Gagal "Open BO" Tidak Sesuai Perjanjian

 PALEMBANG - Polisi berhasil mengungkap motif di balik pembunuhan seorang wanita hamil bernama Anti Puspita Sari di sebuah hotel di Palembang. Pelaku, Febrianto alias Febri (21), nekat menghabisi nyawa korban karena emosi sesaat setelah kesepakatan "Open BO" (Booking Online) mereka tidak berjalan sesuai rencana.

Menurut keterangan polisi, Febri memesan jasa Anti melalui aplikasi MiChat dengan kesepakatan bayaran Rp 300 ribu untuk berhubungan badan sebanyak tiga kali. Namun, setelah melakukan hubungan intim yang pertama, korban menolak untuk melanjutkan sesi kedua dan ketiga.

Penolakan inilah yang memicu amarah Febri. Dalam keadaan emosi, ia mencekik leher korban hingga tewas. Setelah itu, pelaku melarikan diri dengan membawa beberapa barang berharga milik korban, termasuk dua unit ponsel dan sejumlah uang tunai.

Pihak kepolisian berhasil menangkap Febri di tempat persembunyiannya. Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal pembunuhan dan terancam hukuman penjara yang berat. Kasus ini menjadi pengingat akan bahaya dan risiko dari praktik prostitusi online yang semakin marak.


Alur Cerita: Dari Aplikasi Kencan ke Kamar Hotel Berdarah

Kisah ini bermula dari dunia maya, tepatnya melalui aplikasi pesan MiChat yang kerap disalahgunakan untuk praktik prostitusi online. Febri, sang pelaku, menggunakan aplikasi ini untuk mencari teman kencan. Pencariannya berhenti pada akun milik Anti Puspita Sari.

Setelah terjadi percakapan singkat, keduanya mencapai kesepakatan. Harga yang disetujui adalah Rp 300.000. Dengan harga tersebut, Febri dijanjikan akan mendapatkan layanan hubungan intim sebanyak tiga kali. Mereka pun sepakat untuk bertemu di sebuah hotel di Palembang guna menuntaskan transaksi tersebut.

Setibanya di kamar hotel yang telah disepakati, pertemuan berjalan sesuai rencana pada awalnya. Febri dan Anti melakukan hubungan badan untuk pertama kalinya. Namun, masalah mulai muncul ketika Febri menagih sisa "jatah" sesuai perjanjian awal.

Motif: Emosi Sesaat Akibat Perjanjian yang Diingkari

Inilah puncak dari tragedi ini. Ketika Febri meminta untuk melanjutkan hubungan badan yang kedua kalinya, Anti menolak. Penolakan korban memicu amarah Febri yang merasa telah ditipu. Ia merasa haknya sesuai kesepakatan awal dengan bayaran Rp 300 ribu untuk tiga kali berhubungan intim telah diingkari oleh korban.

Menurut keterangan pihak kepolisian, pelaku yang sudah dikuasai emosi langsung bertindak kalap. Ia tidak dapat mengontrol amarahnya dan melampiaskannya secara fisik kepada korban.

"Motifnya adalah karena perjanjian 'Open BO' atau hubungan badan yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal," ungkap pihak kepolisian. "Pelaku marah karena korban menolak untuk berhubungan badan untuk kedua kalinya, padahal kesepakatannya adalah tiga kali."

Aksi Keji dan Pelarian Singkat

Dalam keadaan gelap mata, Febri secara brutal mencekik leher Anti Puspita Sari. Ia terus mencekik korban hingga wanita malang yang tengah mengandung itu kehabisan napas dan meninggal dunia di tempat.

Setelah memastikan korbannya tidak lagi bernyawa, Febri tidak langsung melarikan diri. Ia mengambil barang-barang berharga milik korban, termasuk dua unit ponsel dan sejumlah uang tunai, sebelum akhirnya meninggalkan kamar hotel tersebut dan berusaha menghilangkan jejak.

Namun, pelariannya tidak berlangsung lama. Tim gabungan dari pihak kepolisian yang bergerak cepat setelah menerima laporan penemuan mayat, berhasil mengidentifikasi dan melacak keberadaan Febri. Tak butuh waktu lama, pelaku berhasil diringkus di tempat persembunyiannya.

Kini, Febrianto harus mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya di hadapan hukum. Ia dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan, yang membawanya pada ancaman hukuman penjara yang sangat berat. Kisah ini menjadi pengingat kelam akan sisi gelap transaksi online dan bagaimana emosi sesaat bisa berujung pada hilangnya nyawa seseorang.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Terungkap! Motif Pembunuhan Wanita Hamil di Hotel Palembang, Pelaku Marah Gagal "Open BO" Tidak Sesuai Perjanjian"

Posting Komentar