Bertepatan dengan peringatan "International Volunteer Day" yang dilakukan di Titik Nol Kilometer, Yogyakarta, Minggu, 4 November, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mendeklarasikan Yogyakarta sebagai kota relawan. Penyebutan itu diberikan karena kecepatan masyarakat Yogyakarta dalam kegotongroyongan dan kesiagaan menghadapi bencana nasional.
"Best Practice ini tentu karena kebersamaan, kegotongroyongan dan sikap masyarakat Yogya yang memang sudah tumbuh sangat bagus dalam kepedulian sosial dan kerelawanan. Oleh karena itu, kita mendeklarasikan Yogya sebagai kota relawan. Mudah-mudahan ini akan menjadi referensi di kota-kota lain untuk menguatkan kepedulian sosial dan kerelawanan sosial bagi bangunan warga masyarakat," jelas Khofifah (4/12).
Khofifah memuji bahwa masyarakat Yogyakarta memiliki sikap kebersamaan dan kegotongroyongan yang sudah tumbuh dengan baik. Hal inilah yang membuat warga Yogyakarta cepat bangkit saat mengalami bencana gempa bumi 2006 dan Merapi tahun 2010. Pasca bencana tersebut, proses rehabilitasi dan rekonstruksi tergolong cepat di dunia. Dan proses psiko sosial terapinya yang tidak mudah, tetapi di Yogya ternyata bisa dilakukan seiring rehabilitasi dan rekonstruksi dengan cepat.
Dalam waktu dekat ini, Kemensos berencana melakukan MoU dengan Gubernur DIY untuk menyiapkan SOP pada tingkat kerawanan di beberapa titik. Mensos mengatakan ada titik-titik tertentu yang penanganannya butuh skill dan spesifikasi tertentu seperti penanganan banjir, longsor, gunung Merapi.
"Best Practice ini tentu karena kebersamaan, kegotongroyongan dan sikap masyarakat Yogya yang memang sudah tumbuh sangat bagus dalam kepedulian sosial dan kerelawanan. Oleh karena itu, kita mendeklarasikan Yogya sebagai kota relawan. Mudah-mudahan ini akan menjadi referensi di kota-kota lain untuk menguatkan kepedulian sosial dan kerelawanan sosial bagi bangunan warga masyarakat," jelas Khofifah (4/12).
Khofifah memuji bahwa masyarakat Yogyakarta memiliki sikap kebersamaan dan kegotongroyongan yang sudah tumbuh dengan baik. Hal inilah yang membuat warga Yogyakarta cepat bangkit saat mengalami bencana gempa bumi 2006 dan Merapi tahun 2010. Pasca bencana tersebut, proses rehabilitasi dan rekonstruksi tergolong cepat di dunia. Dan proses psiko sosial terapinya yang tidak mudah, tetapi di Yogya ternyata bisa dilakukan seiring rehabilitasi dan rekonstruksi dengan cepat.
Dalam waktu dekat ini, Kemensos berencana melakukan MoU dengan Gubernur DIY untuk menyiapkan SOP pada tingkat kerawanan di beberapa titik. Mensos mengatakan ada titik-titik tertentu yang penanganannya butuh skill dan spesifikasi tertentu seperti penanganan banjir, longsor, gunung Merapi.
Source: Wow Keren
0 Response to "Tahukah Anda, Kenapa Jogja Dideklarasikan sebagai "Kota Relawan"?"
Posting Komentar